Definisi Database Administrator
Database administrator (DBA) adalah seorang admin dalam pengeloaan sistem komputer bekerja secara khusus untuk melakukan perawatan (Maintenace) ruang lingkup database serta mengarahkan semua kegiatan keamanan data. Tanggung jawab utama DBA profesional adalah menjaga integritas data. Ini berarti DBA memastikan bahwa data aman dari akses yang tidak sah tetapi tersedia untuk pengguna.
Seiring berjalannya waktu dalam menemukan kasus – kasus baru seorang DBA akan sering memiliki pengetahuan dan pengalaman kerja dalam menemukan solusi yang terbaik. DBA selalu berbaur dengan berbagai produk DBMS seperti Oracle, SAP dan SQL, dan juga mendapatkan sertifikasi IT terkait .
Dilansir dari Dataversity, database administrator adalah seseorang yang mengatur, mengelola, dan mengamankan data di satu sistem atau lebih. Tujuannya adalah agar user bisa menganalisis data tersebut untuk kepentingan bisnis. Selain mengelola data di sistem yang sudah ada, database administrator juga biasanya membuat sebuah sistem database baru. Banyak orang yang mengira bahwa DBA adalah profesi yang sama dengan data administrator. Sementara itu, menurut Geeks for Geeks, peran DBA lebih luas dibandingkan dengan data administrator.
DBA lebih fokus untuk mengelola sistem database, sedangkan data administrator perannya mirip dengan seorang data analyst, yaitu mengolah data menjadi insights yang dapat dipahami oleh para stakeholder.
Tugas dan Tanggung Jawab Database Administrator
Sebagaimana fungsi dari database administrator yang telah diketahui, tugas dan tanggung jawabnya juga penting. Mereka bekerja untuk memastikan segala sesuatu yang terkait dengan kelancaran sistem serta keamanan hingga mendokumentasikan setiap skema database. Berikut lebih rinci mengenai tugas dan tanggung jawab dari database administrator.
Skill Wajib Seorang Database Administrator
Dalam menangani setiap tugas dan tanggung jawab serta menjalankan fungsinya, database administrator harus memiliki dua skill yakni hard skill dan soft skill. Dua kategori ini akan membantu dalam menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawab.
Database administrator perlu menguasai beberapa keterampilan yang akan membantu mereka. Meskipun begitu kebutuhan akan keterampilan yang harus dikuasai di setiap perusahaan atau organisasi mungkin saja berbeda. Tetapi, umumnya keterampilan SQL, UNIX, Linux, Oracle yang selalu dibutuhkan. Termasuk juga OS Windows, Analisis Data, Microsoft Access, dan HTML.
Mereka umumnya harus menguasai SQL yang merupakan sebuah bahasa komputer yang tugasnya untuk melakukan pengarahan dan mengatur seluruh sistem manajemen data. Selain itu, keterampilan berikutnya yang harus dikuasai adalah UNIX, yang ditulis dalam bahasa pemrograman C dan menjadi fondasi untuk sistem Mac, Android, dan PlayStation. Sehingga UNIX biasa digunakan dalam menjalankan database.
Berikutnya adalah Linux yang merupakan open source dan berfungsi untuk mengontrol sistem komputer. Ada pun Oracle yang merupakan sebuah kerangka basis data relasional dan berorientasi melalui SQL. Jika menguasai Oracle tentu akan membantu untuk mengatur kumpulan data.
Sistem operasi Windows juga banyak digunakan dalam mengoperasikan database. Ini merupakan sistem operasi yang paling umum dan populer selain Linux dan UNIX. Di samping itu, kemampuan untuk melakukan analisis data juga diperlukan untuk menafsirkan sejumlah kumpulan data.
Kemudian, menguasai Microsoft Access akan membantu untuk menjalankan manajemen informasi. Misalnya, pelaporan, dan analisis data dalam administrasi data. Yang terakhir adalah keterampilan HTML. Dapat dikatakan bahwa bahasa tersebut merupakan sebuah landasan pemrograman komputer.
Soft skills berfungsi untuk mendukung kemampuan teknis. Oleh sebab itu kemampuan seperti analitis akan berguna dalam mengidentifikasi serta memenuhi kebutuhan dalam manajemen data.
Agar identifikasi ini dapat disampaikan secara merata kepada semua pihak, maka diperlukan kemampuan komunikasi yang baik dalam berinteraksi. Selain itu, bagaimana menghadapi masalah dan menyediakan solusi yang tepat.
Kemampuan yang terakhir adalah organisasi. Di mana database administrator memerlukan ini untuk menyelesaikan banyak tugas dan membuat keputusan serta menyusun laporan yang sesuai kinerja.
Baca juga: 7 Contoh Database & Beragam Fungsinya untuk Mengelola Data
Melakukan Tugas Konfigurasi
Tugas konfigurasi merujuk pada kegiatan untuk mendesain, menginstalasi, mengkonfigurasi database. Termasuk dalam mengonsep skema dalam database, membuat relasi antara data, serta membuat indeks yang dibutuhkan.
#BelajarLebihMudah Database Administrator Bersama Kelas.com
Dengan berbagai tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh Database Administrator, maka kamu perlu memiliki skill yang dapat menunjang pekerjaan tersebut. Terlebih lagi, kebutuhan akan posisi ini akan terus meningkat sering banyaknya kebutuhan perusahaan terkait pengelolaan data.
Yuk, belajar skill Database Administrator dengan mudah di Kelas.com. Ada berbagai macam kelas yang dapat kamu ambil guna menambahkan ilmu serta skill kamu dalam mengelola data, bahasa pemrograman, hingga panduan audit data.
Kelas-kelas ini disesuaikan dengan kebutuhan kamu dalam mengenal dunia TI, khususnya data secara lebih dalam lagi. Tentunya, mentor di setiap kelas akan menjelaskannya dengan sangat ringan untuk dibahas sehingga akan memudahkan kamu dalam memahaminya. Ayo, daftarkan dirimu dan ambil kelasnya sekarang juga!
Menerapkan Proteksi Data
Database administrator akan memastikan proteksi data yang terjamin aman dan terlindungi dari hak akses yang tidak diharapkan. Melalui konfigurasi yang tepat dan peningkatan keamanan maka fitur-fitur tersebut akan bekerja dengan maksimal.
Mengelola Aplikasi dan Database Environment
Administrator basis data aplikasi juga menulis dan men-debug program serta memelihara aplikasi. Judul pekerjaan yang relevan termasuk Database Programmer, Developer, dan posisi Data Specialist lainnya.
Untuk itu, seorang Database Administrator perlu memiliki skill yang hampir sama dengan seorang Programmer. Misalnya seperti penguasaan bahasa pemrograman dengan baik, hingga memahami berbagai database environment lainnya.
Sistem Manajemen Basis Data (SMBD):
Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) adalah istilah lain yang berkaitan erat dengan database. Jadi SMBD adalah perangkat lunak yang kita gunakan untuk mengelola dan mengakses database. Sehingga Ini adalah alat yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengubah, dan mengambil data dari database. Selain itu SMBD menyediakan antarmuka antara pengguna dan database serta memastikan integritas dan keamanan data.
Istilah “repositori data” mengacu pada database yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusat untuk data yang relevan dengan suatu organisasi atau sistem. Repositori data sering kita gunakan dalam konteks bisnis atau lembaga akademik, di mana data yang kita kumpulkan dari berbagai sumber terkonsolidasikan dan terkelola secara terpusat. Repositori data memfasilitasi akses yang mudah dan konsisten ke informasi yang terbutuhkan oleh pengguna.
Menyediakan Solusi untuk Masalah Database
Tugas penting lainnya adalah menyediakan solusi untuk masalah database. Di mana, potensi masalah dapat terjadi kapan pun. Tetapi, tentu saja untuk menanggulangi itu semua database administrator harus memiliki sejumlah solusi yang tepat melalui analisis dan mendiagnosis masalah.
Baca juga: 7 Contoh Database & Beragam Fungsinya untuk Mengelola Data
Mengontrol Kinerja Database
Kinerja database harus dipastikan berjalan dengan optimal. Tentu saja berkaitan dengan sistem yang bekerja di dalamnya sehingga semua operasional berjalan dengan lancar. Selain itu, melakukan pengontrolan setiap sumber daya sistem akan membantu untuk menganalisis kinerja database